Novel best seller karya Lenn Liu ataupun Lotta bertajuk Rumah Untuk Alie dinaikan ke layar lebar. Ini merupakan cerita Alie, seseorang wanita yang hadapi bullying serta perlakuan agresif dari keluarga sendiri.
Film yang dibuat oleh Falcon Pictures itu formal meluncurkan trailer serta official poster.
” Rumah Untuk Alie merupakan film yang penuh arti serta relevan untuk banyak orang. Kami berharap film ini dapat menginspirasi serta membuka mata warga tentang kenyataan yang dialami oleh sebagian anak di dunia nyata,” kata Frederica, produser Falcon Pictures, di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin( 10/ 3/ 2025).
Herwin Novianto, si sutradara, mengatakan tantangan dalam menggarap film ini. Cerita Alie sangat menghabiskan emosi serta memegang. Tetapi, Herwin tidak ingin film ini cuma menjual kesedihan.
” Cerita Rumah Untuk Alie begitu memegang serta menggugah emosi. Aku mau memperkenalkan cerita yang bukan cuma semata- mata menyajikan kesedihan, namun pula menunjukkan kekuatan seseorang anak dalam mengalami kenyataan getir hidupnya. Kami berupaya memperkenalkan kedalaman emosi lewat visual, akting, serta suasana yang kokoh dalam film ini,” ungkap Herwin Novianto.
Lenn Liu ataupun Lotta, selaku penulis novel, senang cerita Alie dinaikan ke layar lebar. Lotta merasa sangat dekat dengan wujud Alie. Ia berharap film yang bakal tayang pada 17 April 2025 itu dapat membuat warga hirau dengan korban bullying.
” Alie merupakan kepribadian yang sangat dekat di hati aku. Memandang kisahnya dinaikan ke layar lebar merupakan suatu yang luar biasa. Aku berharap film ini bisa mengantarkan pesan kalau tiap orang berhak memperoleh cinta serta penerimaan, apalagi dari orang- orang terdekatnya,” ucap Lotta.
Film ini diperankan oleh Anantya Kirana selaku Alie, Rizky Hanggono, Tika Bravani, Dito Darmawan, Rafly Altama Putra, Andryan Didi, Faris Fadjar Munggaran, Sheila Kusnadi, serta Ully Triani. Anantya Kirana selaku pemeran utama merasakan tantangan yang sangat besar buat mendalami kedudukannya selaku Alie.
” Memerankan Alie merupakan tantangan besar untuk aku. Aku wajib mendalami cedera serta keteguhan hatinya. Aku berharap pemirsa dapat merasakan perjuangan Alie serta mengambil pesan dari film ini,” saya Anantta Kirana.
Berfungsi dalam Rumah Untuk Alie, selaku orang tua, Tika Bravani serta Rizky Hanggono pula memiliki kekhawatiran terhadap kanak- kanak mereka. Mereka tidak habis pikir apabila peristiwa semacam Alie mengenai kanak- kanak mereka.
” Jadi kadang- kadang mikir jika peristiwa di anak aku apa yang wajib aku jalani. Aku wajib berlindung kemana? Jadi, tiap baca skenario itu bercermin dengan kehidupan aslinya ya. Jadi ini lumayan me- trigger sih di kehidupan aku,” ungkap Tika Bravani.
” Jadi, yang gue tanamkan saat ini merupakan sepanjang melaksanakan yang baik serta tidak dengan terencana menyakiti orang, lo wajib memiliki keyakinan diri yang kokoh. Apa juga yang lo rasain, lo sampaikan. Cerita, jika tidak berani ke orang tua, ke guru, ke sahabat ataupun yang lain. Yang berarti lo wajib ketahui batas lo, lo jangan sok kokoh, tetapi tidak kokoh,” timpal Rizky Hanggono.
Sinopsis Rumah Untuk Alie
Rumah Untuk Alie mengisahkan Alie, anak bungsu dari 5 bersaudara serta salah satunya wanita dalam keluarganya. Sepatutnya, dia memperoleh kasih sayang, tetapi malah jadi korban kemarahan bapak serta saudara- saudaranya atas kematian bunda mereka
Tidak terhitung sisa cedera akibat perundungan yang dia natural dari bapak serta saudara- saudaranya di badannya. Perundungan baik secara raga ataupun emosional dirasakan Alie.
Tetapi, di balik seluruh itu, Alie senantiasa menaruh harapan buat diterima serta dicintai oleh keluarganya.